Definisi pre eklamsia dan eklampsia
Pre-eklamsia didefinisikan sebagai
gangguan yang terjadi pada paruh kedua kehamilan dan mengalami regresi setelah
pelahiran, ditandai dengan kemunculan sedikitnya dua dari tiga tanda utama
yaitu hipertensi, edema dan proteinuria. Sebagian besar definisi saat ini
menyertakan edema karena pengajian edema bersifat subjektif dan dirasa tidak
memiliki nilai diasnotik atau pronostik (North et al., 1999; Higgins dan de
Swiet, 2001) walaupun Higgins dan de Swiet (2001) menyatakan bahwa perkembangan
cepat edema berat harus selalu diperiksa karena dapat menandakan perkembangan
pre-eklamsia atau kondisi patologis lain, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Pre-eklamsia umumnya dianggap
sebagai satu sindrom (sekelompok tanda dan gejala yang dapat dikenali sebagai
satu kesatuan), bukan satu penyakit
(yang dapat didiagnosis melalui melalui satu pemeriksaan spesifik yang
menunjukan faktor penyebab tertentu)
(Redman , 1994; Robson 2002).
Semakin diketahui bahwa ganguan ini
lebih dari sekedar hipertensi dan proteinuria. Terdapat keterlibatan milti
organ dan sistem akibat disfungsi sel endotelmaternal, tang tampak sebai bagian
dari respons radang intravaskular maternal yang lebih menyeluruh (Robson, 2002)
yang berkaitan dengan vasospasme dan kurang perfusi (Robert dan Cooper, 2001).
Diagnosa dini tidak selalu mudah
dilakukan karena presentasi dan progesi dapat sangat bervariasi biasanya,
hipertensi terjadi sebelum proteinuria. Akan tetapi, beberapa wanita dapat
mengalami manifestasi hipertensi parah tanpa mengalami proteinuria (Higgins dan
de swiet, 2001), sedangkan wanita lain dapat mengalami proteinuria sebelum
terjadi peningkatan nyata tekanan darah (Redman, 1994).
Eklamsia merupkan kejadian konvunsi
selama kehamilan atau dalam sepuluh hari kelahiran yang berkaitan dengan
preeklamsia (robson,2002) atau konvulsi pada semua wanita yang pernah atau saat
ini mengalami hipertensi pada kehamilan (walker, 2000).
Tanda dan gejala preeklamsi
- odema pada wajah, tungkai, tangan (cincin kawin
yg menjadi ketat) kaki: penambahan berat badan yang mendadak.
- odema pada wajah, tungkai, tangan (cincin kawin
yg menjadi ketat) kaki: penambahan berat badan yang mendadak.
- proteinuria. Partikel-partikel
protein yang padat ditemukandalam urin sesudah di didihkan, sebagai akibat dari
kerusakan sebenernya pada ginjal, proteinuria merupakan tanda bahwa peristiwa
preeklamsi tersebut serius(Helen.
2001).
Tanda dan gejala eklampsia
Peningkatan mendadak intensitas
pre-eklampsia dan timbulnya sejumlah gejala, gejala mengantuk yang bertambah,
mata yang berputar-putar, kedutan, pernapasan tidak teratur. Serangan kejang
ini mempunyai lama intensitas dan frekuensi yang bervariasi. Jika kejangnya
berat, pasien dapat mengalami kegagalan jantung serta edema paru dan masuk
kedalam kondisi yang kritis. Komplikasi lainnya adalah edema serebral, serangan
serebrovaskular (stroke), pelepasan sebagian plasenta dan koagulasi
intravaskular diseminata. Gangguan oksigenasi pada janin dapat menyebabkan
kematian janin.
Komplikasi eklampsia
1. edema paru
2. kebutaan
3. kematian
Penanganan
Jika terjadi syok
tindakan yang harus segera yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
- Cari
dan hentikan segera penyebab perdarahan
- Bersihkan
saluran napas dan beri oksigen atau pasang selang endotrakheal.
- Naikan
kaki ke atas untuk meningkatkan aliran darah ke sirkulasi sentral.
- Pasang
2 set infuse atau lebih untuk transfuse cairan dan obat-obat I.V bagi pasien
yang syok. Jika sulit mencari vena lakukan atau pasang kanul intrafemoral.
- Kembalikan
volume darah.
- terapi obat-obatan.